Selasa, 20 November 2012

Hadits Abdillah Ibnu Umar tentang Pemimpin, Kepemimpinan, dan Pertanggungjawaban

Nabi menandaskan, bahwasanya kita semua ini merupakan pengurus/pemimpin yang kelak akan diminta pertanggung jawaban terhadap pelaksanaan urusan yang diserahkan kepada kita, baik kecil ataupun besar. Jika kita melaksanakan kewajiban dengan baik, kita pasti memperoleh pembalasan yang baik dan besar. Sebaliknya jika kita mengabaikan kewajiban tentulah kita mendapat celaan di dunia dan di akhirat. Rakyat akan menuntut di dunia ini dan allah pun akan menuntut pula di akhirat kelak.
Pemimpin atau pemelihara dalam hadis di atas disebut dengan kata “Ra’in” adalah pemelihara yang selalu berusaha untuk menciptakan kemaslahatan bagi setiap anggota yang berada dalam pemeliharaannya. Ia adalah orang yang diberikan kepercayaan untuk mengurus dan memelihara segala sesuatu yang menjadi beban atau tugas yang harus dilaksanakannya. Seorang pemimpin didaulat penuh oleh rakyat untuk mengemban amanah sebaik-baiknya. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus senantiasa menegakkan supremasi hukum dengan adil dan bijaksana, memberikan hak-hak rakyat, menjamin kemerdekaan berpendapat, berserikat, menjalankan ibadah menurut keyakinan mereka masing-masing. Mereka juga harus mendukung setiap langkah yang positif untuk membangun bangsa yang beradab, adil, dan sejahtera.
Seorang suami akan diminta pertanggung jawaban terhadap isterinya, apakah dia melayani isterinya dengan baik dan member nafkah dengan cukup serta menuntunnya kepada jalan yang diridhai allah. Para isteri diminta pertanggung jawaban terhadap tingkah lakunya di rumah suaminya terhadap tamu dan pembantu rumah tangganya, demikian pula diminta pertanggung jawabannya terhadap anak-anaknya. Para isteri diharapkan berlaku baik dalam melayani keperluan mereka.[1]
Allah menyamakan masing-masing kita ini dengan pengurus atau pengembala yang berarti seseorang pemelihara, penjaga, penguasa, dan imam. Disini seorang raja atau penguasa ditempatkan dalam kategori yang sama sebagai seorang abdi. Seperti halnya seorang abdi yang diberi amanat harta kekayaan tertentu yang harus dipertanggung jawabkannya kepada tuannya, begitu pula seorang raja atau penguasa yang diberi amanat untuk menyejahterakan rakyatnya dan menjaga hak-hak mereka dan bagi ketepatan dalam melaksanakan tugasnya, dia bertanggung jawab pertama-tama kepada allah, baru kemudian kepada rakyat yang berkenaan dengan jabatannya sebagai abdi.[2]


[1] Teungku Muhammad hasbi ash shidddieqy, mutiara hadits 6, (semarang: pustaka rizki putra, 2007), cet. 2, hlm. 15-17
[2] Kaelan, kitab hadits pegangan, (Jakarta: darul kutubil islamiyah, 1992), hlm. 403

1 komentar:

  1. QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
    • BandarQ
    • AduQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    • BB : 2B3D83BE

    BalasHapus