Rabu, 04 Mei 2011

Radikalisasi Tak Akan Banyak Berubah


Osama Bin Laden


MALANG, KOMPAS.com - Tewasnya Osama bin Laden bakal menjadi kampanye global yang setara dengan tuntutan Karl Marx terhadap kapitalisme dan imperialisme pada awal abad ke-20. Osama dikenal getol mengampanyekan gerakan mendasar tuntutan atas keadilan distribusi modal, yang ditandai oleh serangan terhadap World Trade Centre di Amerika Serikat.
"Tuntutan Osama akan amat mengenai di hati generasi muda Muslim kemudian. Dan ini bisa menjadi sumber asumsi, betapa radikalisasi agama sebagai bentuk aksi dari protes atas ketidakadilan itu, tidak akan banyak berubah meski pemimpinnya sudah tidak ada . Sebab, ketidakadilan meruapakan isu yang universal," papar Dr Bazri Zain, pengajar Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Jawa Timur, Rabu (4/5/2011).
Osama sendiri tidak cukup populer di kalangan generasi muda Muslim saat ini, namun pernyataan-pernyataannya yang lebih populer mengena karena tuntutan ketidakadilan itu. "Mungkin malah lebih populer Abu Bakar Ba'asyir dibanding Osama. Namun kedua tokoh ini berbeda tujuan gerakannya. Osama untuk tuntutan keadilan geopolitik dan geoekonomi, sementara Ba'asyir untuk Islam establishment, yang mengacu pada ide negara Islam," kata Bazri.
Menurut Bazri, posisi perjuangan Osama sudah cukup jelas. Itu antara lain oleh pernyataan Presiden AS Barack Obama sendiri bahwa AS tidak memerangi Islam, melainkan memerangi terorisme. Ini sesuai dengan pernyataan-pernyataan Osama, dalam kampanyenya lewat video dan buku yang beredar di kalangan aktivis gerakan radikal dan di internet, dan serangannya terhadap pemerintah atau aparat negara Muslim sendiri.
Bazri mengkategorikan tuntutan Osama atas ketidakadilan distribusi kapital ini sama dengan tuntutan Karl Marx lewat perjuangan kelas dan kaum buruh dalam buku manifestonya yang sudah menyejarah itu.
"Saya lebih melihat hubungan antara Marx dan Osama. Betapa teriakan ketidakadilan yang dirasakan sebagai cekaman kemiskinan di negara-negara berpenduduk Muslim, sesungguhnya masih sama saja dengan yang diteriakkan oleh penduduk kawasan korban kolonialisme dan imperialisme di sepanjang abad ke-19 dan abad ke-20," tuturnya. 
http://nasional.kompas.com/read/2011/05/04/19431474/Radikalisasi.Tak.Akan.Banyak.Berubah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar