Rabu, 02 Maret 2011

Stroberi, Si Merah Penangkal Kanker


image
TANAMAN stroberi (fragaria vesca) pertama kali disemaikan di Brittany, Prancis, tahun 1740 silam. Selanjutnya buah ini semakin dikenal di dunia, termasuk di Indonesia.
Agar buahnya tetap segar dan manis, stoberi cocok ditanam di dataran tinggi. Tak hanya rasanya yang segar, si merah yang cantik ini menyimpan berbagai manfaat untuk kesehatan, diantaranya mencegah kanker.
Stroberi kaya akan kandungan fenol, seperti antosianin dan elagitanin. Warna merah menyala pada buah ini berasal dari kandungan antosianin yang juga berperan sebagai antioksidan untuk melindungi struktur sel dalam tubuh serta mencegah kerusakan oksigen pada organ tubuh manusia.
Antioksidan mampu mengurangi kerusakan sel akibat radikal bebas yang diduga berperan dalam pembentukan berbagai jenis sel kanker. Elatiganin dalam buah merah itu umumnya dikaitkan dengan penurunan tingkat kematian karena kanker.
Selain kaya akan kandungan vitamin C, stroberi juga merupakan sumber vitamin B5, B6, K, mangan, asam folat, kalium, riboflavin, tembaga, magnesium dan omega-3 asam lemak.
Beri ini juga dikenal dapat menekan peradangan yang ditimbulkan akibat rematik, osteoarthritis dan asma.
Salah satu studi menyebutkan, stroberi merupakan salah satu dari delapan makanan yang paling banyak dikaitkan dengan penurunan tingkat kematian karena kanker.
Selain daging buahnya yang bermanfaat, daun dan akar stroberi dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit sendi. Untuk mengobati kulit yang terbakar, stroberi dapat dimanfaatkan dengan mengoleskan buahnya pada bagian yang sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar